Aceh Besar, Perdananews Aceh — Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi,
disamping dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian. Sivitas akademika Program studi Peternakan Universitas Syiah Kuala mencoba melakukan pendampingan terhadap Kelompok
Ternak Kambing Perah Mon Bubhouh.
Kelompok ternak ini merupakan salah satu kelompok ternak yang memiliki fokus usaha dalam bidang peternakan kambing perah yang ada di Kabupaten Aceh Besar, lebih tepatnya berada di Gampong Meunasah Mon. Peternakan ini awalnya merupakan binaan dari PT Pertamina Fuel Krueng Raya (Persero). Peternakan ini sekarang
memiliki ternak kambing diatas 50 ekor kambing indukan. Jenis kambing yang dibuddidayakan adalah kambing Peranakan Etawa (PE).
Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan oleh dosen, mahasiswa dan laboran dari Program
Studi Peternakan yang diketuai oleh Bapak Yasser Armia, S.Pt., M.P dari bulan April-September tahun 2023.
Kegiatan ini mendapatkan bantuan dari dana pengabdian kepada masyarakat yang
bersumber dari dana PNBP USK Tahun 2023. Setelah dilakukan pendampingan rata-rata produksi susu di peternakan ini meningkat signifikan, namun catatan produksi tersebut tentunya masih sangat jauh dari jumlah praduksi susu kambing PE di tempat lain, khususnya di Pulau Jawa dimana
kambing sangat dominan diternakkan.
Aspek pakan merupakan salah satu penyebab dari produksi susu di kelompok ternak ini. Pengetahuan anggota kelompok akan pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ternak perah masih belum memadai.
Perlu adanya pendekatan dari para pihak agar keberlangsungan kelompok ternak ini dapat
terwujud. Pihak Perguruan Tinggi juga mempunyai tanggung jawab sosial agar para peternak dapat meningkatkan kualitas usaha budidaya ternaknya. Kurikulum di Perguruan Tinggi harus dapat dirasakan oleh peternak, kesenjangan antara apa yang dikerjakan oleh akademisi di Perguruan Tinggi dan yang terjadi di masyarakat harus dicarikan solusi pemecahan masalahnya.
Dalam pengabdian masyarakat ini, masyarakat dikenalkan dengan tata cara pembuatan pakan murah dan berkualitas yaitu dengan memanfaatkan teknologi fermentasi dalam pembuatan konsentrat untuk ternak kambing perah, khususnya dengan memanfaatkan rumput dengan kualitas rendah dan sumber limbah pertanian seperti limbah serai wangi.
Setelah dilakukan pendampingan, masyarakat sudah dapat membuat pakan fermentasi, selanjutnya masyarakat juga diinisiasi aspek budidaya ternak secar benar. Hal ini berkaitan dengan sanitasi kandang, metode perkawinan dan bahkan sampai dengan perencanaan laktasi. Dimana apabila kedua aspek tersebut dilaksanakan oleh peternak tentunya akan meningkatkan jumlah produksi susu dan juga meningkatkan pendapatan keluarga peternak.
Setelah dilakukan pendampingan, kelompok ternak kambing perah Mon Bubhoh telah
berhasil meningkatkan jumlah produksi susu kambing dan juga pendapatan anggota kelompok melalui penjualan susu kambing segar.
Saat ini khususnya di Kota Banda Aceh konsumsi susu segar sedang diminati oleh kalangan anak-anak TK dan Sekolah dasar. Tentunya tren seperti ini sangat positif, masyarakat telah peduli dengan isu pemberantasan stunting dikalangan anak-anak, dimana kita ketahui untuk memberantas stunting pada anak salah satunya adalah melalui minum susu.
